
Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, memiliki CV yang rapi dan pengalaman kerja yang mengesankan saja tidak cukup untuk membuatmu menonjol di mata HR (Human Resources). Banyak kandidat datang dengan sederet prestasi akademik dan keahlian teknis, namun masih belum bisa mencuri perhatian tim rekrutmen. Mengapa demikian?
Salah satu jawabannya terletak pada hal-hal non-teknis—yang sering kali tidak tertulis di dalam CV. Berdasarkan wawasan dari tim Lunarica, ada tiga hal utama yang menjadi sorotan HR saat menilai seorang kandidat. Tiga hal ini bukan hanya menentukan apakah kamu diterima kerja, tapi juga seberapa besar potensimu untuk berkembang di masa depan. Yuk kita bahas satu per satu secara mendalam:

1. Soft Skill vs Hard Skill: Mana yang Lebih Penting?
Soft skill dan hard skill sering dipertentangkan, padahal keduanya memiliki peran masing-masing dalam mendukung kinerja seseorang di dunia kerja. Namun, dalam proses seleksi, HR kini semakin memberi perhatian lebih pada soft skill.
Hard skill adalah kemampuan teknis yang bisa diukur, seperti kemampuan menggunakan software, menganalisis data, atau membuat desain. Skill ini bisa didapat dari pelatihan atau pendidikan formal.
Sedangkan soft skill mencakup kemampuan interpersonal seperti komunikasi, kerjasama tim, empati, manajemen waktu, dan kemampuan beradaptasi. Ini adalah kemampuan yang lebih sulit diajarkan secara langsung, tapi sangat krusial dalam dunia kerja.
Mengapa HR cenderung lebih mengutamakan soft skill?
Lingkungan kerja dinamis: Di banyak perusahaan, perubahan adalah hal yang konstan. Kandidat yang punya kemampuan adaptasi dan komunikasi yang baik akan lebih mudah menyesuaikan diri.
Kolaborasi tim: Apapun jabatannya, hampir semua pekerjaan saat ini melibatkan kolaborasi dengan orang lain. Soft skill seperti empati, komunikasi efektif, dan kemampuan mendengarkan sangat menentukan keberhasilan dalam tim.
Manajemen konflik: Kandidat yang memiliki kemampuan mengelola konflik secara dewasa dan solutif akan sangat berharga bagi perusahaan.
Soft skill ibarat pondasi dari semua kemampuan lainnya. Tanpa fondasi yang kokoh, hard skill pun bisa runtuh sewaktu-waktu. Jadi, jangan hanya fokus mengasah hard skill. Investasikan waktu untuk membangun soft skill yang kuat juga.

2. Attitude Di Atas CV
Kita semua tahu pentingnya CV yang menarik—tapi bagaimana jika kita katakan bahwa sikap (attitude) jauh lebih penting?
Attitude mencerminkan cara berpikir, nilai, dan pendekatan seseorang terhadap pekerjaan dan lingkungan kerja. HR ingin tahu: apakah kamu mudah belajar? Apakah kamu menghargai rekan kerja? Apakah kamu punya etos kerja yang baik?
Berikut beberapa contoh sikap yang sangat diperhatikan oleh HR:
Kerendahan hati untuk belajar: Kandidat yang terlihat haus akan ilmu dan tidak merasa “paling tahu” akan lebih disukai daripada kandidat yang punya banyak pengalaman namun sulit menerima masukan.
Tanggung jawab: HR ingin kandidat yang tahu apa yang harus dilakukan dan tidak melempar kesalahan saat terjadi masalah.
Antusiasme: Semangat dan ketertarikan terhadap posisi atau industri akan terlihat dari caramu menjawab pertanyaan saat interview. HR bisa membaca apakah kamu benar-benar minat atau hanya “sekadar mencoba”.
Dalam wawancara kerja, attitude ini akan terlihat dari bahasa tubuh, nada bicara, hingga bagaimana kamu menceritakan pengalamanmu. Tidak sedikit kandidat yang CV-nya biasa saja, namun diterima karena menunjukkan sikap yang positif, mau belajar, dan bersedia bekerja sama.
Sebaliknya, ada pula kandidat dengan latar belakang cemerlang, tapi gugur karena arogan atau terlihat tidak punya semangat. Di sinilah pentingnya mempersiapkan dirimu bukan hanya secara teknis, tapi juga secara mental dan emosional.

3. Grow Mindset: Kunci Sukses di Era Modern
Istilah growth mindset mungkin sudah sering kamu dengar, tapi apakah kamu sudah benar-benar menerapkannya?
Growth mindset adalah pola pikir yang percaya bahwa kemampuan bisa dikembangkan melalui usaha, pembelajaran, dan ketekunan. Ini berbeda dengan fixed mindset, yaitu keyakinan bahwa bakat dan kecerdasan adalah hal yang tetap dan tidak bisa diubah.
Kandidat dengan growth mindset akan terus mencari cara untuk berkembang, belajar dari kesalahan, dan tidak takut menghadapi tantangan. Ini adalah kualitas yang sangat dicari oleh HR, terutama di perusahaan yang bergerak cepat dan terus berinovasi.
Ciri-ciri kandidat dengan growth mindset:
Tidak takut menerima kritik dan mengubah cara kerja demi hasil yang lebih baik.
Memandang kegagalan sebagai proses pembelajaran, bukan sebagai akhir dari segalanya.
Selalu mencari feedback dan kesempatan belajar baru.
Perusahaan ingin merekrut orang-orang yang tidak hanya bisa kerja, tapi juga mau belajar. Mereka ingin tahu: apakah kamu akan terus berkembang di dalam tim, atau malah stagnan dan berhenti belajar setelah diterima?
Kabar baiknya, growth mindset bisa dilatih. Mulailah dengan menerima bahwa proses belajar itu tidak pernah berhenti, bahkan setelah kamu lulus kuliah atau diterima kerja. Tunjukkan dalam wawancara bahwa kamu punya semangat untuk tumbuh, berani mencoba hal baru, dan belajar dari pengalaman.
Dari ketiga hal di atas—soft skill, attitude, dan growth mindset—terlihat bahwa HR saat ini lebih mementingkan karakter dan potensi seseorang dibanding sekadar pencapaian yang tertulis di atas kertas. Tentu saja hard skill tetap penting, tapi itu hanyalah satu bagian dari keseluruhan penilaian.
Untuk kamu yang sedang mencari kerja, magang, atau bahkan ingin berkarier lebih tinggi, mulailah membangun kualitas diri dari sekarang:
Latih soft skill lewat komunikasi sehari-hari, kerja tim, dan kegiatan organisasi.
Bangun attitude yang positif, terbuka, dan penuh tanggung jawab.
Tanamkan growth mindset dalam setiap hal yang kamu lakukan.
Ingat, perusahaan tidak hanya merekrut apa yang kamu bisa sekarang, tapi juga apa yang bisa kamu capai di masa depan. Tunjukkan bahwa kamu adalah kandidat yang siap berkembang, bukan hanya kompeten, tapi juga penuh potensi.
Kalau kamu ingin mengasah soft skill, memperkuat mindset, atau siap untuk tampil lebih profesional, Lunarica punya banyak program yang bisa membantumu. Yuk, mulai perjalanan kariermu dengan langkah yang tepat!